Selasa, 01 Mei 2012

Preface

Gimana rasanya ketika orang yang kamu suka ngasih tau bahwa dia udah jadian sama orang lain?
Sakit, jelas. Semua orang juga tau. Pertanyaan gak mutu itu.

Pertanyaan yang lebih mutu mungkin, gimana reaksi-mu ketika orang yang kamu suka ngasih tau bahwa dia jadian sama orang lain?

Setiap orang pasti punya jawaban yang beda-beda terhadap pertanyaan ini. Ada yang reaksinya mutung dalam diam selama berbulan-bulan, ada yang reaksinya marah-marah terus demo bakar ban, dan lain-lain. Kalau reaksi gw sih... *efek flashback*

Dulu, waktu SMP, gw pernah suka sama teman sekelas gw yang bernama Bunga. Dia adalah kembang desa (literally rumahnya di kampung) yang tidak hanya cantik, tapi juga pintar dan solihah. Rasa suka ini berlanjut sampai SMA. Setelah sekitar tiga atau empat bulan duduk di kelas satu SMA, datanglah kabar yang sangat mengejutkan.

"Bunga jadian loh sama A' Sandi,"

Saat itu, untuk pertama kalinya gw ngerasain apa yang namanya patah hati. Rasanya lemes banget. Ngapa-ngapain gak bisa. Jalan berat. Makan berat. Maen game berat. Ngerjain tugas berat. Ngangkat beras berat. Rasanya kaya setiap bit joule energi dalam diri tersedot oleh pusaran hitam yang berpusat di hati.

Dan sialnya, hari itu ada tes olahraga. Servis bola voli.

Lawak banget kan? Lagi lemes-lemesnya disuruh servis. Padahal gw ga bakat olahraga. Lagi kondisi prima aja servis bola voli gw ga bisa lewat net, apalagi lagi lemes?

Pas datang gilliran gw. Dengan segala kelemasan yang mendera, gw servis bola voli itu sekenanya.

Hasilnya? Ajaib.

Lewat net. Sampai ke ujung sudut lapang lawan. Perfect Score.

Dari pengalaman ini, gw menyadari sesuatu. Segala kelemasan yang mendera itu cuma state of mind. Badan lo sebenernya seger-seger aja, tapi gara-gara otak lo sakit, bawaannya jadi kerasa lemes. Maka dari itu, gw menyimpulkan dan meyakini bahwa tidak pantas bagi seorang pria untuk menjadi lemas karena patah hati. Perbaiki pikiran lo, abaikan pusaran hitam dalam hati, move on! Secara fisiologis badan lo ga kenapa-kenapa kok!

Jadi teorinya, patah hati itu state of mind yang bisa diabaikan.

,,,

,,,

,,,

teorinya. -_-

Sekitar enam bulan lalu, ada kabar yang menghancurkan lagi. Konteksnya beda. Karakternya beda. Tapi pesannya sama.

"Man, (kependekan dari Salman, nama gua -red) semalem gw jadian,"

Dan lupa-lah gw akan semua teori yang selama ini dipegang teguh. Bukannya mengabaikan atau menerima dengan lapang dada, reaksi gua adalah sebagai berikut:

1. Tersenyum sinis dan mengatakan sesuatu yang kira-kira kayak "Hmfft, bagus lah."

2, Pura-pura gak peduli sambil mengatakan sesuatu yang sarkastis kayak "Terus ngapain lo ngasi tau gua? Pengen dikasih selamat?"

3. Pake sepatu. Pulang.

Hahaha. Lawak emang.

Sialnya, itu bukan akhir. Itu baru awal.

Ceritanya masih panjang.

Yang bakal gw ceritain selama tiga puluh hari kedepan.

2 komentar:

amanatia junda mengatakan...

aih. jadi itu sebab anda tidak memposting sekian lama? oh, puhleeeze.... -_-"

c'mon :D

tunjukkan saya, sapa cewek itu.

hemm.. hemmm

Salman Firdaus mengatakan...

Lah, kan cewe itu kamu?