Selasa, 08 Mei 2012

Anger 2

Tau Harvey Dent? Dari film Batman: The Dark Knight?

Dia adalah seorang jaksa penuntut yang dikenal sebagai ksatria putih Gotham. Satu dari sedikit orang yang lurus ditengah kota yang sistemnya lumpuh oleh korupsi dan kolusi. Satu dari sedikit orang yang punya keseimbangan maksimal antara hati nurani, kecerdasan, ketampanan, dan kekuatan fisik.

Sayangnya, Joker ngebunuh satu-satunya orang yang dicintai Dent. Pada saat yang bersamaan, Joker secara tidak langsung membakar habis setengah tubuh Dent. Akhirnya, Dent berhenti menjadi ksatria putih Gotham dan berubah menjadi Two Face.

Seorang penjahat super dengan dua wajah.

Wajah pertama adalah wajah yang sedih. Tampan, tapi menyimpan duka yang mendalam. Wajah kedua adalah wajah yang menyeramkan. Buruk rupa, penuh amarah, dan penuh dendam.

Sama seperti Two-Face, Anger juga memiliki dua wajah.

Dulu, saat UTS dimulai, dia dan pacar barunya berlibur bersama beberapa teman mereka ke Semarang. Biasa aja sih sebenarnya, tapi ini bikin gw marah luar biasa. Mungkin alasan utamanya cemburu, tapi gw bilang ke dia "Bisa gak sih liburannya pas liburan aja? Sekarang kan UTS. Harusnya kita belajar dan beresin tugas take-home kelompok kita dong!" Gw bener-bener marah... marah... marah... sampai rasanya pengen bakar kantor polisi.

Tapi beberapa hari kemudian, ketika gw berangkat kerja sambilan di sebuah rental film... Dia ada di depan rental film. Nungguin gw.

Gw bener-bener seneng sampai-sampai ada segerombolan ninja yang motong bawang di sekeliling gw.

Inilah wajah menyedihkan dari Anger. Di satu sisi kamu sensitif karena hal-hal kecil, tapi di sisi lain kamu gampang luluh, gampang melting, gampang seneng.

Urgghh.... Ugly...

Sekarang kita beranjak ke contoh kasus nomer dua. Kejadiannya beberapa hari setelah peristiwa yang gw ceritain di denial 3. .

Saat itu, ada sebuah mata kuliah yang ritual awalnya adalah "share tugas". Intinya adalah, dosen akan meminta seorang volunteer untuk mempresentasikan tugas mingguan di depan kelas. Biasanya gw males volunteer buat gituan. Tapi saat itu, karena dorongan anger, saat dosen bertanya "ada yang mau jadi volunteer?" otak gw langsung berbisik "let's do something cool." dan tangan gw terangkat ke udara dengan dramatis.

Kemudian gw matiin proyektor, gw ambil spidol, dan gw tarik papan tulis ke tengah kelas. Terus dengan gaya sok tahu, sok pede, dan sok keren, gw jelasin materi tugas saat itu secara komperhensif dan mendalam. Dosen beneran aja gayanya kalah dah, sumpah. Inget Tony Stark pas dia presentasi senjata canggihnya di awal film Iron-man 1? Hampir kaya gitu lah.

Bagian kerennya adalah, dalam presentasi tersebut, gw secara tersirat bilang "aku sayang kamu." dengan pesan yang cuma bisa dimengerti oleh gw, dia, dan beberapa teman dekat kami.

Dosen kemudian mengumumkan bahwa kelas akan dibagi kedalam kelompok. Selesai kelas, di balkon gedung yang waktu itu masih sangat baru, dia nyamperin gw.

"Mau sekelompok sama gw?" tanya gw.

"Mau," kata dia.

"Tapi gw takut galau," balas gw. 

Terus suaranya mengecil,

"Galau kenapa?"

Terus gw mukul dia.

Well, gak mukul sih. Gw 'menyetuh' wajah dia dengan kekuatan di atas rata-rata normal. Gak sampai keitung 'kekerasan terhadap perempuan', tapi juga bukan cuma 'sentuhan lembut'. Makna 'sentuhan' tersebut kira-kira "gak usah pura-pura gak tau."

Terus dia pergi. Katanya sih kemudian dia nangis.

Dramatis yak?

Btw, gara-gara peristiwa inilah gw gak begitu maksimal dalam tugas kelompok mata kulah ini, Maaf ya teman-teman sekelompok. -__-

Inilah wajah yang menyeramkan dari anger. Wajah yang bisa mendorong kita untuk berkata "Fuck this, lets do it" dan memberikan kita kekuatan untuk melakukan hal-hal yang biasanya tidak kita lakukan. Seperti presentasi dengan gaya Tony Stark atau 'menyetuh' wajah perempuan.

I love this face. :)

Tidak ada komentar: