Rabu, 09 Mei 2012

Anger 3

Inget Bunga? Gebetan pertama gw waktu jaman SMP?

Bunga merupakan seorang kembang desa.

Dengan penekanan pada bagian 'desa'.

Dia tinggal di satu ujung terjauh kota Sukabumi dan bersekolah di ujung lainnya. Setiap hari dia harus berangkat pukul enam pagi dan naik angkot tiga kali agar bisa sampai ke sekolah sebelum terlambat. Tapi, yang lebih spesialnya lagi adalah...

Dia gak pernah telat kalau janjian.

Setiap ada janji temu ngumpul, dia selalu berangkat lebih awal. Akibatnya, meskipun rumahnya jauh, dia biasa datang paling duluan. Misalnya ada janji kumpul kelompok jam 10, mungkin dia berangkat jam 9 dan tiba pukul 10 tepat -sementara teman-teman yang lain datang jam setengah sebelas.

Hardcore bukan?

Coba bandingkan dengan teman-teman disekeliling anda, atau mungkin anda sendiri. Yang sering ditemukan adalah, saat ada janji temu jam sepuluh, maka orang yang rumahnya jauh baru berangkat pukul 10.30 dan alhasil baru nyampe tempat ketemu pada pukul 11.30. Ketika diomelin atau dimarahin, jawabannya satu kata:

"Jauh,"

Yea rite.. emangnya baru pindah rumah kemaren? Tau jarak tempuhnya satu jam, berangkatnya masih nelat? Are you kidding me? -_-

Dalam konteks yang lebih luas, hal ini berkaitan dengan sikap 'menghargai orang lain' dan 'gak mau merepotkan orang lain'.

Pada suatu hari, seorang teman gw ditunggu oleh adik kelasnya. Tapi bukannya buru-buru menemui sang adik kelas, teman gw tersebut malah makan dengan santai... terus solat dulu dengan santai... gak ada jejak-jejak kepedulian sama sekali buat adik kelasnya yang lagi nunggu tersebut.

Dan pertanyaannya adalah, how could somebody be 'that' selfish?

Sementara gw sendiri, yang sangat arogan dan engga pernah terlalu peduli sama orang lain, engga bisa sampai segitunya.

Katanya sih ya, itu ada hubungannya sama 'frontal lobe', bagian depan lebar dari otak. Semakin canggih frontal lobe, maka semakin besar rasa 'gak enak' sama orang lain dan semakin tinggi kemampuan untuk menghargai orang lain.

Dan sebaliknya.

Satu lagi, semakin besar frontal lobe seseorang... semakin besar jidatnya.

Tapi sebenernya, selfish itu perlu loh. Gw kadang sirik sama orang yang bisa dengan lantang mementingkan diri sendiri, orang yang bisa memandang sesuatu cuma dari perspektifnya sendiri, orang yang bisa marah-marah tanpa basis jelas kecuali emosi diri sendiri.

Karena gw ga bisa.

Gw pengen marah, tapi gw tau waktu itu dia lagi stress banget. Bulan-bulan pertama dia jadian itu neraka buat dia.

Dan gw ga punya basis logis yang jelas buat marah sama dia. I mean, siapa gw?

Makanya, mayoritas fase anger ini gw habiskan dengan sebuah permohonan tak bersuara.

"Tolong dong, kasih gw ruang buat marah sama lo."

Besok kita mulai fase ketiga. Bargain.

Tidak ada komentar: