Rabu, 03 November 2010

Baskom, Renang, dan Rock n Roll

Pendahuluan

Well, jika anda pernah belajar komunikasi, maka anda akan menemukan kenyataan bahwa komunikasi adalah ajang pertempuran antara para ilmuwan kurang kerjaan. Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan sesuatu yang sulit didefinisikan sehingga para ilmuwan kurang kerjaan ini berlomba-lomba mengajukan pendapatnya tentang definisi komunikasi, dimana setiap ilmuwan ini berpendapat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Akibatnya bisa ditebak, ada ratusan pendefinisian komunikasi dari ratusan ilmuwan yang harus dipelajari oleh kami, mahasiswa komunikasi.

Namun, meski ratusan ilmuwan komunikasi ini memiliki pendapat yang sangat bervariasi (bahkan bertolak belakang!) antara satu dan lainnya, agaknya ratusan ilmuwan ini bisa sepakat dalam satu hal. Gak ada hubungan antara Komunikasi dengan Renang. Oleh karena itu, dicari sampai botak seperti mario teguh pun, kalian tidak akan mendapatkan kata 'renang', 'kolam', 'gaya dada', dan 'paha hitam pantat putih' dalam buku komunikasi yang serius. Oleh karena itu pula, meski dicari sampai botak seperti mario teguh dua kali pun, kalian tidak akan menemukan teori khusus yang membahas komunikasi di kolam renang atau komunikasi dalam air atau komunikasi paha hitam pantat putih. Dan oleh karena itu pula, mahasiswa-mahasiswa komunikasi memutuskan untuk membentuk klub film, klub iklan, klub fotografi, dan bukannya klub renang! Karena gak ada hubungan antara komunikasi dengan renang!

Tapi, ketua angkatan komunikasi UGM 2009, Megan, memiliki pendapat lain mengenai hal ini. Mungkin dia akhirnya menemukan hubungan komunikasi dengan renang, karena tanpa ada angin, tanpa ada hujan, dan tanpa ada abu merapi, beberapa minggu lalu dia memutuskan untuk menciptakan klub renang komunikasi pertama di dunia!! (*efek suara halilintar *orang orang tercengang *pensil berjatuhan) Tidak hanya menciptakan, dia juga memberi nama klub renang tersebut!!! (*badai pasir *kaca-kaca jendela pecah) Mau tahu namanya apa? Baskom. (....)

Tentang Baskom

Baskom adalah akronim dari Berenang Asik Komunikasi. Ada dua tagline yang biasanya menyertai Baskom dimanapun dia disebut, yaitu 'KKR BPHPP' (Kuliah gak Kuliah Renang, Biar Paha Hitam tapi Pantat Putih) dan 'Klub Renang Kita (refer to mahasiswa komunikasi ugm) yang Anggotanya Cuma Kita (refer to lima orang yang ikut)'. Klub ini nyebur kolam setiap hari Kamis pukul 09.30 di Depok Sport Center, sebelah Superindo (biaya masuknya IDR 9000, btw). Anggotanya lumayan sedikit dan bisa diklasifikasikan menjadi beberapa golongan, yaitu golongan orang yang selalu dateng (Megan, Satya), orang yang dateng sekali doang (Gita, Shofi, dan beberapa orang lainnya), orang yang sekali-sekali dateng (Wina, Bertha, dan beberapa orang lainnya), dan orang yang sekali-sekali bolos (Gw, Pandu, dan beberapa orang lainnya). Biasanya kita berenang selama dua jam dan tentunya lebih banyak nongkrong di pinggiran kolam dan ngobrol dari pada berenangnya sendiri (in case Satya, perbandingan ngobrol dan renangnya mencapai 8 : 1). Setelah renang, biasanya kita ngutil roti dan eskrim di superindo untuk kemudian nongkrong dan memakan barang hasil kutilan kami di emperan superindo.

Jika anda mahasiswa komunikasi ugm dan tertarik untuk mengikuti kegiatan ini, maka yang perlu anda lakukan hanyalah datang ke DSC pada jam yang telah disebut diatas. Tidak ada proses inisiasi atau pengukuhan, karena biasanya ketika kontras warna antara paha dan pantat anda telah mencukupi, anda akan secara langsung dikukuhkan menjadi anggota Baskom. Yeah, secara personal gw berpendapat bahwa ketiadaan inisiasi inilah yang membuat keanggotaan klub ini longgar dan anggotanya tidak memiliki beban moral untuk datang dengan rutin setiap minggu. I mean, coba liat klub belajar yang gw ikuti, GPS (Good-looking People Society). Di GPS, setiap anggota yang baru mendaftar diharuskan untuk membeberkan borok-borok masa lalu dan masa kini yang dia sembunyikan. Bahkan kami pernah mengadakan malam 'truth or die' yang membeberkan kekelaman setiap anggotanya. Di malam 'truth or die' ini, seorang anggota ketahuan sudah muak dengan pacarnya, yang lain ketauan suka nonton bokep secara rutin, yang lainnya lagi ketahuan menaruh hati terhadap Doni Febriando, dan masih banyak lagi. Dan karena hal inilah setiap anggota GPS memiliki attachment tersendiri terhadap klub ini sampai sekarang, meski secara fisik geng ini sudah bubar karena engga punya basecamp lagi. (T_T)

Yeah, semoga Megan suatu saat menerapkan kebijakan inisiasi ini agar keanggotaan Baskom menjadi lebih erat. Gak perlu inisiasi yang repot-repot juga, palingan tinggal nyontek cara inisiasi geng motor-geng motor. Kita hanya tinggal suruh anak yang mau gabung untuk berenang 20 kali panjang sambil membawa golok, dan mewajibkan mereka untuk membacok siapapun yang mereka temui di sepanjang perjalanan renang mereka. Mwahahahaha.... horor abis.

Tentang Renang

In case beberapa dari kalian ngebet banget ikut Baskom tapi gak tau renang itu apaan, renang adalah apapun yang kau lakukan di dalam air saat kau tidak melakukan kontak dengan sesuatu yang bersifat padat. Ketika kau berenang, kau melatih otot lengan dan kaki serta pernafasan. Jadi bisa dibilang bahwa renang hampir mirip dengan jogging. Bedanya, kamu ga bisa renang sambil dengerin mp3. Renang bisa menyebabkan kematian apabila anda cukup sial untuk mengalami kram kaki, kram perut, dan kram pantat di bagian kolam yang cukup dalam. Maka dari itu, sebelum anda menceburkan diri ke kolam renang, ada baiknya anda melakukan pemanasan agar resiko anda mengalami kram dapat diperkecil (tapi pas baskom tadi, Wina yang pemanasannya baling bagus dan paling lama malah jadi satu-satunya orang yang kena kram, jadi faktor wajah dan nasib juga berperan disini). Dan tentang pemanasan, gw baru tau ini tadi: PUSH-UP ITU BUKAN PEMANASAN.

Ada sedikit trivia menyedihkan tentang gw dan renang. Jadi once upon a time, ketika gw masih jelek dan gw pertama kali jatuh cinta, gw punya saingan yang sama-sama ngejar cewe yang sama yang sangat sangat sangat pandai berenang (Bukan saingan juga sih, I mean, definisi saingan adalah dua orang yang sama-sama memiliki kesempatan yang mengejar target yang sama, sementara gw ga punya kesempatan sama sekali -____-). Needless to say, dia lebih jago berenang dari gw. Well, sebenerya dia unggul dari gw di hampir segala hal. Dia lebih ganteng, lebih kaya, lebih pinter, lebih ramah, lebih aktif, lebih jago ngobrol, lebih baik, dst... dst... Tapi dalam renang, dia jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhh....... lebih jago dari gw. Maka dari itu, entah kenapa setiap gw berenang pasti kepikiran sama orang ini. Kepikiran baju renang mahalnya, kecepatan renangnya, gaya renangnya yang keren a-bicth, dan seterusnya. Makanya setiap gw renang, pasti tiba-tiba muncul pikiran 'Dude, He's fucking better than you. Screw you.' Dan alhasil, setiap gw nyampe ke tepian, kata pertama yang gw ucapkan adalah 'Fuck'.

Pada saat baskom tadi, gw sempet nyoba balapan renang sama Wina. Dan hasilnya gw kalah dengan sangat jelek. Masalahnya adalah, gw ga bisa mengefesiensikan energi gw ketika berenang. I recklessly ngeluarin tenaga banyak banget di setiap dayungan gw, tapi bukannya menghasilkan kecepatan renang yang tinggi, gw malah kecapean di tengah jalan! Jadi gw menghabiskan sedikit waktu untuk mengamati, menganalisis, dan membandingkan gaya renang gw, gaya renang Wina, gaya renang Megan, dan gaya renang Pandu. Semuanya pake gaya katak, tapi mahzab yang dipake beda-beda. Sebenernya waktu itu ada Satya juga, cuma entah darimana, gw punya dugaan bahwa Satya sebenernya cuma jago nyelam dan jago teori doang, tapi ga bisa renang sama sekali, makanya gw abaikan dia. Ehehehe....

Inilah hasil analisisnya. Ketika gw renang, gw menyeleraskan gerakan tangan dan kaki gw (satu dayungan tangan untuk satu dayungan kaki, bersamaan), dan ngambil nafas setiap satu dayungan. Ketika Wina renang, kepala dia ga pernah bener-bener masuk ke air sehingga somehow dia bisa mempertahankan posisinya di permukaan air dan meminimalisir gaya gesek air. Selain itu, dia juga pake prinsip satu nafas per satu dayungan, tapi dia sering banget ngambil nafas, sampai sedetik dua kali mungkin. Artinya, dia juga ngedayung dua kali perdetik! Needless to say, gaya renang gini pasti capek banget. Tapi emang cocok sih buat orang yang tingginya ga nyampe 160 cm, karena kalau dia nyari speed di luncuran (fase gaya katak itu dibagi dua, dayung dan luncur, bayangin aja deh) kayak orang TINGGI yang posturnya kayak TORPEDO, maka dia ga bakal cepet-cepet banget =p. Kalau Megan, dia prinsipnya sama kayak gw, cuma ngambil nafas setiap dua kali dayungan. Dan believe me, hal sederhana kayak gitu ternyata memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kecepatan. Kenapa sebelumnya ga kepikiran ya sama gw? Dan terakhir, Pandu. Gaya renangnya cukup unik. Dia engga menyelaraskan gerakan tangan dan kakinya. Setiap satu kali dayungan tangan, di saat yang sama kakinya udah mendayung tiga kali. Susah juga nyari timing yang tepat buat bisa pas kayak gitu, makanya gw ga bisa nyoba sendiri dengan sempurna. Tapi kayaknya itu ide yang cukup bagus buat nambah-nambah speed.

Well, begitulah saudara-saudara, sekilas tentang Baskom, Renang, dan Rock n Roll.Kami tunggu kedatangannya hari Kamis jam 9.30 di Depok Sport Center.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sini adu gaya katak sama gw. - Rae