Namanya Gita Meina Amalia, cewe terhits nomer dua se-Banten yang cuma kalah sama Ratu Atut.
Beberapa hari yang lalu, wanita sunda tulen ini pergi ke Makassar demi mencari sesuap nasi dan segenggam saham. Dia kerja di Garuda jadi apanyaaa gitu (ane ndak paham) terus dia ditugaskan ke kota Seribu Mahasiswa Galak tersebut. Katanya sih dia bertekad untuk membuat Garuda cabang sana semakin hits. Kita doakan saja semoga disana dia engga ikut-ikutan demo atau berantem sama mahasiswa Unhas.
Nah, Gita ini salah satu konco kentel gw di jaman-jaman mahasiswa dulu. Dan gua yakin dia sempet naksir gua gitu (engga, man). Kita pertama kali ketemu di perpustakaan. Dia lagi nyari buku, terus gw (yang saking ga punya tempat nongkrong lain selain perpus, sampai hapal indeks bukunya) bantuin dia nyariin dan ngambilin buku yang kebetulan ditaruh agak tinggi. Kata Gita sih adegan pertama ketemu ini mirip dengan film Ada Apa dengan Cinta.
Gw dan Gita lanjut berteman karena kita satu kelompok Greeting Camp dan kosan kita ternyata dekat. Lebih dari itu, kita juga sama-sama suka ilmu pengetahuan, suka baca, suka bermain hati dan suka badminton. Gita sering berbagi banyak referensi novel Indonesia (semi-mesum) dari pengarang-pengarang wanita (yang mesum). Salah satunya judulnya 'bra' yang diluar dugaan ternyata keren banget. Lalu karena kita sama-sama ga punya gandengan, kita sering nonton bioskop berdua layaknya jiwa-jiwa yang galau.
Waktu merapi erupsi tahun 2010, Gita ambil bagian bantu-bantu pengungsi. Dia sempet ngebujuk gw ngeliat kondisi pengungsian supaya simpati gw tumbuh, tapi gw malah milih ke genesis sama hawwin. Gita juga aktif membantu kaum difabel, sampai-sampai dia bisa bahasa isyarat. Berkat kemampuannya ini, Gita bisa ngobrol sama Nicholas Saputra yang lagi shooting 'What They Don't Talk About When They Talk About Loce' (sayang filmnya biasa aja).
Meskipun temen Gita selain gw banyak, tetapi dia selalu inget buat nemenin gw kalau lagi galau (sering). Kita sering ngeburjo bareng, ngesunmor bareng, belajar bareng dikosannya sampai malem dan lain-lain. Sesuatu yang kayanya ga bakal bisa terulang lagi sekarang. Dulu habis gw ditinggalin w dan d gw ngadunya ke dia. Meskipun dia ujungnya ngetawain doang sambil nyanyi 'cinta satu malam'.
Meskipun Gita telah pergi ke Makassar, tetapi kenangan kami bersama akan selalu tersimpan dalam hati. Kenapa kita harus berpisah Git? :(
You're the best in your own way. Go fly, woman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar